Sifat-Sifat kepemimpinan
Nama : Nur Ilma
Nim :
2022050101097
Matkul : Leadership
Sifat-Sifat
kepemimpinan
PENDAHULUAN
Kepemimpinan
merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat menarik untuk
diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan
itu esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih sangat baik
untuk diteliti karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat
manusia. Terlebih pada zaman sekarang ini yang semakin buruk saja moral dan
mentalnya. Ibaratnya, semakin sulit mencari pemimpin yang baik (good leader).
Kepemimpinan
yang kuat diperlukan agar organisasi dapat mencapai sasarannya. Kepemimpinan
adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk melakukan pekerjaannya sesuai
dengan sasaran yang diharapkan. Kepemimpinan adalah sebuah alat/sarana atau
suatu proses dalam organisasi untuk membujuk orang lain agar bersedia melakukan
sesuatu secara sukarela/sukacita dalam mencapai sasaran organisasi.
Kepemimpinan
terkadang dipahami sebagai sekedar kekuasaan untuk menggerakkan dan
mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang
yaitu ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan. Dengan adanya ancaman, maka
bawahan akan takut dan mematuhi semua perintah atasan. Kepemimpinan itu
pengertiannya lebih luas daripada kekuasaan karena kepemimpinan adalah upaya
mempengaruhi orang bukan sekedar melakukan apa yang atasan inginkan tapi juga
untuk mencapai tujuan / sasaran organisasi.
Kalau
ditelusuri lebih lanjut, betapa pentingnya pemimpin dan kepemimpinan dalam
suatu kelompok organisasi. Contohnya bila terjadi suatu konflik atau
perselisihan antara orang-orang dalam kelompok tersebut, maka pemimpin
organisasi mencari alternative pemecahannya supaya terjadi kesepakatan dan
aturan untuk dapat ditaati bersama. Pendidikan memiliki posisi penting dalam
kehidupan manusia.Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka
Is- lam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, memberikan perhatian serius
terhadap perkembangan pendidikan bagi kelangsungan hidup manusia.
Pendidikan
merupakan ladang investasi terbesar dalam membangun dan membentuk manusia
seutuhnya (insanul kamil). Sentuhan pendidikan di- yakini mampu membentuk
sumberdaya manusia (human resources) yang beradab dan berkualitas. Keluarga
sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama bagi anak, memiliki peran yang
cukup besar dalam mewujud- kan cita-cita tersebut. Keluarga.
PEMBAHASAN
A.
Teori-Teori
Kepemimpinan
1.
Teori Sifat
Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan
oleh seorang pemimpin. Titik tolak teori: keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik maupun psikologis.
Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang
bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.
Tahun 1940-an
kajian tentang kepemimpinan didasarkan pada teori sifat. Teori sifat adalah
teori yang mencari sifat sifat kepribadian, sosial, fisik, atau intelektual
yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin. Berdasarkan teori ini
kepemimpinan itu dibawa sejak lahir atau merupakan bakat bawaan. Misalnya
ditemukan adanya enam macam sifat yang membedakan antara pemimpin dan bukan
pemimpin yaitu ambisi dan energi, keinginan untuk memimpin, kejujuran dan
integritas, rasa percaya diri, inteligensi, dan pengetahuan yang relevan dengan
pekerjaan. Namun demikian teori sifat ini tidak memberikan bukti dan adanya
indikasi kesuksesan seorang pemimpin.
2.
Teori Great Man
Kepemimpinan
merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir. Bennis & Nanus
menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan.
Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan
memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk
menempati posisi sebagai pemimpin. “Asal Raja Menjadi Raja” (Anak raja pasti
memiliki bakat untuk menjadi raja sebagai pemimpin rakyatnya.8
3.
Teori Big Bang
Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang
menjadi pemimpin. Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Situasi
merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan,
reformasi. Pengikut adalah orang yang mengokohkan seseorang dan bersedia patuh
dan taat.
4.
Tingkah Laku
Keberhasilan seorang pemimpin sangat
tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Gaya
atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan,
cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara
mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan
disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi. Antara tahun
1940-an hingga 1960-an muncul teori kepemimpinan tingkah laku . Teori
kepemimpinan tingkah laku ini mengacu pada tingkah laku tertentu yang
membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin.Berdasarkan teori ini
kepemimpinan itu dapat diajarkan, maka untuk melahirkan pemimpin yang efektif
bisa dengan mendesain sebuah program khusus.
5.
Teori personal situasional
Kepemimpinan
dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat
dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.
Resistensi atas teori kepemimpinan yang telah diuraikan sebelumnya
memberlakukan asas-asas umum untuk semua situasi. Hal ini tidak mungkin setiap
organisasi hanya dipimpin dengan gaya kepemimpinan tunggal untuk segala situasi
terutama apabila organisasi terus berkembang atau jumlah anggotanya
semakin besar.
Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada pendapat bahwa dalam menghadapi
situasi yang berbeda diperlukan gaya kepemimpin yg berbeda-beda pula.
Selanjutnya antara tahun 1960-an hingga 1970-an berkembang kajian kajian
kepemimpinan yang mendasarkan pada teori kemungkinan. Teori kemungkinan atau
situasional mendasarkan bukan pada sifat atau tingkah laku seorang pemimpin
akan tetapi efektivitas kepemimpinan dipengaruhi oleh situasi tertentu. Dalam
situasi tertentu diperlukan gaya kepemimpinan tertentu, demikian pula pada
situasi yang lain memerlukan gaya kepemimpinan yang lain pula.
B.
Sifat-sifat
Pemimpin Luar Biasa
Saat seseorang
memutuskan (baik secara sadar atau tidak) untuk mengikuti kepemimpinan
anda,keputusan itu terutama karena satu atau dua hal berikut:karakter anda atau
kemampuan anda. Mereka ingin memastikan apakah anda adalah seseorangyang pantas
mereka ikuti, atau apakah anda memiliki kemampuan untuk membawa mereka
padakeberhasilan. Tentu ada banyak pertimbangan, namun kali ini kita akan
memusatkan perhatian padadiskusi untuk mengetahui macam-macam karakter yang
membuat orang lain mengikutikepemimpinan anda.
1.
Integritas.
Integritas
adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang anda katakan akan anda.
lakukan. Integritas membuat anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain
mengandalkan anda. Integritas adalah penepatan janji-janji anda.Satu hal yang
membuat sebagian besar orang engganmengikuti anda adalah bila mereka tak
sepenuhnya merasa yakin bahwa anda akan membawamereka menuju ke tujuan yang
anda janjikan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yangmempunyai integritas?
Bila ya, maka anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
2.
Optimisme.
Takkan ada
orang yang mau mengikuti anda bila anda memandang suram masa depan. Merekahanya
mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada
merekabahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik, dan mereka dapat
mencapai tempat itu. Apakah anda melihat gelas itu separuh kosong? Bila ya,
anda adalah seorang pesimis. Apakah andamelihat gelas itu separuh berisi? Bila
ya, anda adalah seorang optimis. Apakah anda melihatnya sebagai segelas penuh:
yaitu separuh berisi air dan separuh lagi berisiudara? Maka anda adalah seorang
yang super optimis. Apakah anda dikenal sebagai seorang yangoptimis? Bila ya,
anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
3.
Menyukai perubahan.
Pemimpin adalah
mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan merekabersedia
untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di
tempatmereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan
mengkomunikasikannyadengan para pengikut mereka. Jika anda tidak berubah, anda
takkan tumbuh. Apakah anda andadikenal sebagai seseorang yang memicu perubahan?
Jika ya, anda layak menjadi seorangpemimpin yang luar biasa.
4.
Berani menghadapi resiko.
Kapan pun kita
mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil resiko. Keberanian untuk
mengambilresiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting. Kebanyak
orang menghindari resiko. Karena itu, mereka bukan pemimpin. Para pemimpin
menghitung resiko dan keuntungan yang ada dibalik resiko. Mereka
mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esokyang
lebih baik. Apakah anda dikenal sebagai seorang yang berani mengambil resiko?
Jika ya, andalayak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
5.
Ulet.
Kecenderungan
dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit.
Ketikamereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka
lalu mencanangkanmotto, "Jika anda gagal di langkah pertama, sudahlah
menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain. "Jelas saja mereka melakukan
itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yangada di balik
tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka
mengajakorang lain untuk terus berusaha. Apakah anda dikenal sebagai seseorang
yang ulet, tangguh, danberdaya tahan tinggi? Jika ya, anda layak menjadi
seorang pemimpin yang luar biasa.
6.
Katalistis.
Seorang
pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang
lainuntuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zone
kenyamanan dan bergerakmenuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah,
antusiasme, dan tindakan dari parapengikut. Apakah anda dikenal sebagai
seseorang yang mampu menggerakkan orang lain? Jika ya anda layak menjadi
seorang pemimpin yang luar biasa.
7.
Berdedikasi/komit.
Para pengikut
menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang
dirimereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja
dan berdedikasi karenamereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas
dan tujuan. Apakah anda dikenalsebagai seseorang yang komit dan senantiasa
mencurahkan perhatian anda pada tujuan? Jika ya,anda layak menjadi seorang
pemimpin yang luar biasa.
C.
Peranan
Kepemimpinan
Bagi
setiap organisasi kepemimpinan jelas sekali mempunyai peran yang sangat
penting, sebab adanya kepemimpinan berarti terjadinya proses membantu dan
mendorong orang lain untuk bekerja dengan antusias untuk mencapai suatu tujuan
yang sudah ditetapkan. Kepemimpinan muncul dan berkembang sebagai hasil dari
interaksi otomatis diantara pemimpin dan individu-individu yang dipimpin.
Siagian
(2000: 20) mengemukakan seorang Pemimpin organisasi memahami mungkin lebih dari
pada siapapun dalam organisasi, bahwa penguasaan dan pemilihan sarana
komunikasi sangat menentukan peranan informasi dalam kehidupan organisasional.
Dan sangat mungkin jika seorangpemimpin itu memiliki berbagai informasi tentang
organisasi dan tentang lingkungan serta turut menentukan keberhasilan
organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya yang tidak dimiliki oleh
orang lain dalam organisasi yang bersangkutan. kepemimpin dalam sebuah
organisasi menentukan filsafat organisasi untuk dijalankan oleh bawahan mereka,
termasuk sistem informasi yang diciptakan (dipelihara dan digunakan).
Di
samping itu menentukan informasi apa yang akan disampaikan kepada siapa yang
biasanya disertai petunjuk penggunaannya yang harus dikaitkan bukan hanya
dengan tujuan dan berbagai sasaran yang ingin dicapai, akan tetapi juga dalam
rangka peningkatan kinerja organisasi berdasarkan prinsip, efisiensi, efektif
dan produktivitas kerja. Oleh sebab itu Pimpinan organisasi merupakan sasaran
pengiriman informasi oleh orang lain, baik didalam maupun diluar organisasi dan
para pimpinan itu pulalah yang berperan sebagai sumber informasi yang
diperlukan oleh orang lain yang dalam berbagai bentuk mempunyai kepentingan
terhadap keberhasilan organisasi. Karena peranan informasionalnya, pimpinan
organisasi mempengaruhi penciptaan sistim informasi dan cakupan penyebabnya.
Dalam
menggunakan informasi untuk mempengaruhi opini orang lain tentang organisasi
yang dipimpinnya dengan berbagai cara tergantung pada siapa yang ingin
dipengaruhi dan apa tujuannya. Hal yang senada juga dikemukakan Soedjadi. J
(2000 : 20) menyatakan bahwa kemampuan pimpinan untuk mempengaruhi
(influencing) orang-orang lain atau para karyawan, ataupun para bawahannya atau
para anggota organisasi dengan cara tertentu dengan hati (wise, tactful),
kebijakan (wisdom-philosophy) artinya menghayati, gemar berprilakubijak
(terhadap objek atau masalah yang dihadapi), peduli (care), berbagi rasa
(share), adil, terbuka, objektif (fair), sehingga mereka dengan rela hati,
bergairah, penuh semangat dan dorongan (motivasi) dikenal dengan rumus : M = E
x V mau bekerja atau melakukan kegiatan-kegiatan yang diarahkan oleh pimpinan,
pada akhirnya tercapai tujuan dan sasaran-sasaran dari instansi di mana mereka
bekerja ataupun organisasi dimana mereka menjadi anggota. Jadi pentingnya
motivasi dalam leadership ditekankan lagi oleh F.X. Soedjadi dalam tulisan
tersebut.
Dari
sisi lain Wahjosumidjo (1994 :91) mengatakan bahwa peranan dan fungsi Pimpinan
adalah sebagai berikut:
a.
Bersikap adil (Arbitrating), sebagai
wasit yang adil
b.
Memberikan sugesti (suggesting)
c.
Mendukung terciptanya tujuan (Supplying
Objectives)
d.
Katalisator (Catalysing)
e.
Menciptakan rasa aman (Providing
Security)
f.
Sebagai wakil organisasi (Representing)
g.
Sumber inspirasi (Inspiring)
h.
Bersikap menghargai (Praising)
D.
Perilaku
Pimpinan
Perilaku
pimpinan merupakan tingkah laku seorang pimpinan dalam menjalankan peranan
kepemimpinannya pada suatu organisasi dimana terjadi interaksi antara individu
atau antara pimpinan dan karyawan. Perilaku tersebut memberi sifat kepada
pendekatan pimpinan dalam memimpin orang / karyawan. Menurut Robbins (2002:2)
perilaku organisasi adalah studi sistimatis tentang tindakan dan sikap yang
ditunjukan oleh orang-orang dalam organisasi.
Menurutnya ada
4 perilaku pimpinan yakni: perilaku memberitahukan (telling), perilaku menjual
(selling), perilaku berperan serta (partisipatif), perilaku mendelegasikan
(delegating).
1.
Perilaku Memberitahukan (Telling)
Memberitahukan adalah suatu cara yang dilakukan pimpinan dalam
pemberdayaan, hal ini dapat memberikan hasil dengan efektif tinggi. Perilaku
memberitahukan merupakan proses mempengaruhi kegiatan orang lain menuju pada
pencapaian sasaran. Memberitahukan merupakan bagian dari Perilaku pimpinan.
Untuk itu pemimpin harus dapat mendefenisikan peran dan memberitahukan kepada
orang-orangnya apa, bagaimana, kapan dan dimana berbagai tugas harus dilakukan.
Perilaku ini menekankan pada perilaku pengarah (direktif). Menurut Harsey dan
Blanchard, (2002:14) Orientasi tugas tinggi – hubungan rendah. Artinya untuk
menentukan peran pemimpin dalam mencapai keberhasilan diperlukan seorang
pemimpinn yang sukses, selain harus mempunyai kualitas pribadi yang tertentu
juga harus mampu membaca keadaan bawahannya dan situasi serta menjaga hubungan
dengan bawahannya.
2.
Perilaku Menjual (Selling)
Kepemimpinan pada dasarnya merupakan proses mempengaruhi orang lain
secara suka rela untuk mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi atau sebuah
lembaga pemerintahan perilaku menjual merupakan salah satu bentuk dari
pemberdayan yang dilakukan pimpinan terhadap karyawan atau bawahannya, dalam
hal ini pimpinan memberikan arahan maupun dukungan (orientasi tugas tinggi –
hubungan tinggi).
3.
Perilaku Berperan serta (Partisipatif)
Peran serta merupakan suatu unsur penting yang dilakukan oleh
pimpinan dalam suatu lembaga atau organisasi, dalam pemberdayaan keikutsertaan
anggota dalam menetukan suatu kebijakan dari suatu permasalahan merupakan hal
perlu dipertimbangkan oleh pimpinan. Dalam hal ini Pimpinan dan pengikut
bersama-sama mengambil keputusan dengan peran utama dari pemimpin adalah
mempermudah dan berkomunikasi.
4.
Perilaku Mendelegasikan (Delegating)
Perilaku pendelegasian merupakan suatu hal penting yang perlu
dilakukan pimpinan dalam meningkatkan pemberdayan dalam suatu organisasi atau
lembaga tertentu. Menurut Hersey dkk dalam Robbins (2002:14) mengatakan
pemimpin memberikan sedikit pengarahan dan dukungan. Ini akan berakibat
(Orientasi tugas rendah -hubungan rendah) yaitu memberi tanggung jawab dalam
pembuatan keputusan dan pemecahan masalah kepada bawahannya. Artinya
pendelegasian akan rendah hasilnya apabila dukungan dalam tugas yang diberikan
pimpinan rendah dan sebaliknya.
KESIMPULAN
Kepemimpinan diartikan sebagai
proses mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugas yang berhubungan dengan
aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagai kemampuan
mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhi komitmen dan
ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama, dan kemampuan
mempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara, dan mengembangkan
budaya organisasi.
Teori kepemimpinan dapat
dikategorikan menjadi 4 bagian, yaitu:
·
Teori Great Man dan Teori Big Bang
·
Teori Sifat (Karakteristik)
Kepribadian
·
Teori Perilaku (Behavior Theories)
·
Teori Kontingensi atau Teori
Situasional
Sifat-sifat
Pemimpin Luar Biasa
1.
Integritas.
2.
Optimisme.
3.
Menyukai perubahan.
4.
Berani menghadapi resiko.
5.
Ulet.
6.
Katalistis.
7.
Berdedikasi/komit.
Wahjosumidjo (1994 :91) mengatakan
bahwa peranan dan fungsi Pimpinan adalah sebagai berikut: Bersikap adil (Arbitrating),
sebagai wasit yang adil, Memberikan sugesti (suggesting), Mendukung terciptanya
tujuan (Supplying Objectives), Katalisator (Catalysing), Menciptakan rasa aman
(Providing Security), Sebagai wakil organisasi (Representing), Sumber inspirasi
(Inspiring), Bersikap menghargai (Praising).
Menurut Robbins
(2002:2) perilaku organisasi adalah studi sistimatis tentang tindakan dan sikap
yang ditunjukan oleh orang-orang dalam organisasi. Menurutnya ada 4 perilaku
pimpinan yakni: perilaku memberitahukan (telling), perilaku menjual (selling),
perilaku berperan serta (partisipatif), perilaku mendelegasikan (delegating).
Comments
Post a Comment